Manfaat ASI dan Teknik Menyusuai Bayi Yang Tepat
ASI mengandung nutrisi yang mempunyai fungsi spesifik untuk pertumbuhan otak antara lain long chain polyunsaturated fatty acid (DHA dan AA) untuk pertumbuhan otak dan retina, kolesterol untuk menyelinasi jaringan saraf, taurin untuk neurotransmitter inhibitor dan stabilisator membran, laktosa untuk pertumbuhan otak, koline yang memungkinkan untuk meningkatkan memori.
ASI juga mengandung lebih dari 100 macam enzim yang membantu penyerapan zat gizi yang terkandung di dalam ASI. Proses menyusui ASI tidak hanya, sekedar membari makan tapi juga mendidik dan memberi kebutuhan psychososial. Proses menyusui itu merupakan stimulus bagi pendidikan anak karena ada kontak mata, diajak bicara dan dielus-elus oleh sang ibu. Di luar negeri telah banyak dilakukan penelitian terhadap anak yang menyusui ASI lebih dari setengah abad yang lalu. Mulai dari Douglas tahun 1950 yang menemukan bahwa anak ASI lebih cepat bisa berjalan, sampai penelitian oleh Lucas (1998) dan Riva (1998) yang menemukan bahwa anak ASI memiliki nilai IQ lebih tinggi beberapa digit.
Teknik Menyusui Bayi yang Tepat
Untuk menghindari kegagalam proses menyusui pada bayi, cobalah beberapa kiat sederhana berikut ini :
1. Cuci tangan
Kebersihan dalam proses menyusui sangat penting. Potensi penularan penyakit dan kuman kepada bayi sangat tinggi jika faktor ini disepelekan
2. Lembabkan puting susu
Cobalah memerah sedikit ASI lalu oleskan ke puting dan aerola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban putting susu.
3. Rileks
Sebisa mungkin sang ibu duduk dengan posisi nyaman. Cari tempat duduk/kursi yang nyaman dengan sandaran di punggung dan tangan serta bantalan untuk menopang tangan yang menggendong bayi. Hindari posisi kaki yang menggantung.
4. Posisikan bayi dengan benar
Pegang bayi dengan satu lengan. Letakkan bayi dekat lengkungan siku ibu, tahan bokong bayi dengan telapak tangan, posisikan perut bayi menempel pada tubuh ibu, posisikan mulut bayi di depan putting ibu.
Letakkan lengan bayi yang dibawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada. Telinga dan lengan bayi yang diatas berada dalam satu garis lurus.
5. Rangsang bibir bayi
Bibir bayi yang dirangsang dengan putting ibu akan membuka lebar. Kemudian, dekatkan kepala bayi dengan cepat ke payudara ibu lalu masukkan putting serta aerola ke dalam mulut bayi
6. Periksa apakah pelekatan sudah benar
Dagu bayi menempel ke payudara ibu. Mulut terbuka lebar. Sebagian besar aerola terutama yang berada di bawah masuk ke dalam mulut bayi. Bibir bayi terlipat ke luar. Pipi bayi tidak boleh kempot, jika demikian bayi tidak menghisap melainkan memerah ASI. Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan. Ibu tidak kesakitan. Bayi tenang.
7. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan bayi dengan cara : masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi. Menekan dagu bayi ke bawah. Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya terbuka. Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.
Semoga bermanfaat....
Sumber: http://wayashoojiki.wordpress.com/2010/02/16/sejuta-manfaat-asi/
.