- See more at: http://blog-rangga.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-gambar-berputar-dan_17.html#sthash.0e66RoLT.dpuf
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Tampilkan postingan dengan label Life Style. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Life Style. Tampilkan semua postingan

Hijab Punuk Unta Dilarang Dalam Agama Islam



Istilah "jilbab gaul", "jilbab modis" atau "jilbab keren"…tentu tidak asing di telinga kita, karena nama-nama ini sangat populer dan ngetrend di kalangan para wanita muslimah. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan mengenakan jilbab model ini dan beranggapan ini lebih sesuai dengan situasi dan kondisi di jaman sekarang.

 Ironisnya lagi, sebagian dari mereka justru menganggap jilbab yang sesuai dengan syariat adalah kuno, kaku dan tidak sesuai dengan tuntutan jaman. Inilah yang terjadi jika berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan aurat telah menjadi budaya kaum muslimin. Inilah yang terjadi jika wanita-wanita kita jauh dari pemahaman agama yang benar

Ketahuilah...

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


 صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا 

Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Lihatlah gambar punuk unta yang dilingkari berikut..! dan bandingkan dengan gambar-gambar  para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring setelahnya...!

www.novieffendi.com-punuk unta
Punuk Unta

jilbab seperti punuk unta-novieffendi.com
jilbab seperti punuk unta

jilbab gaul menyerupai punuk unta-novieffendi.com
jilbab gaul menyerupai punuk unta
jilbab modis yang terlarang dalam islam-novieffendi.com
jilbab modis yang terlarang dalam islam
tangan juga aurat mbak...!-novieffendi.com
tangan juga aurat mbak...!
transparant, berpakaian tapi telanjang-novieffendi.com
transparant, berpakaian tapi telanjang

Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau wafat. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275).
Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.

Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun

An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.
  1. Wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya. 
  2. Wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah. 
  3. Wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang. 
  4. Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.

Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)

Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.
  • Wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang. 
  • Wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang. 
  • Wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)
Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.

Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini

Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada wanita yang berpakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.

Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?

An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah: Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya. Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!

Sadarlah, wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik.

Wanita Memakai Konde

Diharamkan bagi wanita memakai konde, dengan menyambung rambutnya dengan rambut orang lain atau rambut palsu. Pelakunya mendapatkan laknat, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :
 لَعَنَ اللهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ 

 "Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan yang minta disambung (dengan rambut lain), yang membuat tato dan yang minta dibuatkan tato". [HR Muslim].

sanggul/konde-novieffendi.com
Sanggul/konde
rambut palsu(wig)-novieffendi.com
Rambut palsu(wig)

sambungan rambut-novieffendi.com
Sambungan rambut

Sebagian ulama membolehkan wanita menyambung rambutnya dengan selain rambut manusia. Misalnya, dengan rambut binatang, benang atau dari serat.


 Imam Al Laits bin Sa’id berkata: “Sesungguhnya larangan menyambung rambut itu khusus menyambung dengan rambut. Tidak mengapa seorang wanita menyambung rambutnya dengan wol atau kain”.[Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Baari (10/375), Imam An Nawawi, Syarah Shahih Muslim, (14/104)]

Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Sa’id bin Jubair, beliau berkata:
 لاَبَأْسَ بِالْقَرَامِلِ 

 "Tidak mengapa (menyambung rambut) dengan qaramil (sejenis tumbuhan yang batangnya sangat lunak)".

Fairuz Abadi berkata,"Sa’id bin Jubair berpendapat, yang dilarang ialah menggunakan rambut manusia. Adapun bila menyambungnya dengan sobekan kain, atau benang sutera dan lainnya, maka tidak dilarang.” Al Khaththabi berkata,”Para ulama memberikan keringanan menggunakan qaramil, karena orang yang melihatnya tidak ragu, bahwa yang demikian itu palsu (bukan rambutnya yang asli)." [Fairuz Abadi, ‘Aunul Ma’buud, (11/228-229)]

Ibnu Qudamah berkata,”Yang diharamkan ialah menyambung rambut dengan rambut, karena terdapat tadlis (unsur penipuan) dan menggunakan sesuatu yang masih diperdebatkan kenajisannya. Adapun selain itu, maka tidak diharamkan, karena tidak mengandung makna ini (tadlis dan najis), juga adanya maslahah untuk mempercantik diri kepada suami dengan tidak mendatangkan madharat (bahaya)."[9]

Namun berdasarkan keumuman larangan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, sebaiknya seorang wanita tidak melakukan wishal (menyambung rambut). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

 زَجَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَصِلَ الْمَرْأَةُ بِرَأْسِهَا شَيْئًا 
"Rasulullah melarang wanita menyambung rambutnya dengan sesuatu". [HR Muslim].

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

 صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا 

 "Dua golongan dari ahli neraka yang tidak pernah aku lihat: seorang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang dia memukul orang-orang, dan perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggok-lenggok, kepalanya bagaikan punuk onta yang bergoyang. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan baunya, sekalipun ia bisa didapatkan sejak perjalanan sekian dan sekian". [HR Muslim].

 Imam An Nawawi menukil perkataan Imam Al Qurthubi yang berbunyi: "Rambut mereka diumpamakan seperti punuk onta, karena mereka mengangkat sanggul rambutnya ke bagian tengah kepalanya untuk menghias dirinya dan ia berpura-pura melakukan itu agar dianggap memiliki rambut yang lebat (panjang)".[ Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Baari (10/375)]

Seorang wanita tidak perlu merasa malu dengan rambutnya yang sedikit karena itu bagian dari karunia Allah. Ditambah lagi, itu juga tidak ada yang melihat, karena ia tutup dengan jilbab (hijab)nya. Adapun mengikat rambut dengan selain rambut, maka itu diperbolehkan.

Al Qadhi ‘Iyadh Al Maliki berkata, "Adapun mengikat rambut dengan sutera yang diberi warna dan lainnya yang tidak menyerupai rambut, maka tidaklah dilarang. Karena ia tidak termasuk wishal (menyambung) dan tidak bertujuan untuk itu. Itu hanya sekedar sebagai penghias." [Imam An Nawawi, Syarah Shahih Muslim, (14/104-105)]
Dan inilah yang dimaksud dengan menyambung rambut yang dibolehkan oleh para ulama di atas. Wallahu a’lam.

Sumber:
http://www.novieffendi.com/2012/10/jilbab-punuk-unta-yang-tak-mencium-b.html#comment-form

7 Penyebab Lelaki Selingkuh

sosmiadi.com - Apapun bentuk motif  "Perselingkuhan", memang tidak dibenarkan. Selain mengkhianati pasangan, perselingkuhan membuat hubungan cinta terancam kandas.

Ada banyak alasan lelaki berselingkuh dari pasangannya. Tidak puas secara emosional dengan pasangannya merupakan salah satu alasan kuat lelaki tidak setia dengan sang istri.

Secara emosional, lelaki sebenarnya ingin tetap bersama satu pasangan. Sayangnya, tubuh mereka rupanya mendambakan seks bersama orang lain. Berkaitan dengan keinginan membentuk keluarga, misalnya, sisi emosional lah yang berperan.

Berikut ini  Tujuh  penyebab  munculnya perselingkuhan:


1. Standar Berubah
Di awal pacaran, memang faktor ketertarikan fisiklah yang biasanya dominan. Seiring dengan berkembangnya hubngan hingga mencapai suatu komitmen, standar ini kemudian bergeser. Faktor fisik menjadi urutan ke sekian. Cantik atau tidaknya Anda bukan lagi masalah penting. Ada kebutuhan lain yang kini menjadi proiritasnya, yang dalam padangan pria tidak bisa dipenuhi pasangannya.

2.  Butuh Tantangan
Beberapa lelaki menganggap perselingkuhan seperti menghadapi sebuah tantangan. Butuh nyali besar dan kepintara mengatur strategi untuk bisa bermain api dan tidak diketahui pasangannya. Selain itu, mereka juga tidak bisa melupakan asyikya memburu dan menaklukan lawan jenisnya.

3.  Gap Komunikasi
Komunikasi yang sering tidak nyambung antara dirinya dengan pasangan, lama kelamaan bisa bikin dia bepaling pada perempuan lain. Ketika dia dengan semangat membicarakan topic yang menurut dia menarik, pasangan hanya menanggapinya dengan setengah hati. Entah karena memang tidak mengerti atau tidak tertarik. Ini dijadikan alasan untuk berpaling pada perempuan lain yang lebih bisa diajak ngomong.

4.  Kebosanan
Beberapa lelaki menemukan rutinitas dalam kehidupan pernikahan menjadi membosankan seiring perjalanan waktu. Untuk itu, mereka mencari pelarian di luar hubungan pernikahannya, meskipun penuh risiko.

5.  Eksperimen seksual
Seks selalu menjadi bagian integral dari pernikahan. Beberapa lelaki cukup puas menghabiskan sisa hidup mereka dengan berhubungan seks bersama istri selama bertahun-tahun. Namun, sebagian lelaki memilih untuk bereksperimen dengan pasangan lain di luar pernikahan.

6.  Tidak puas secara emosional
Ketika istri terlalu sibuk dengan kehidupannya sendiri, seperti bekerja, membesarkan anak-anak, atau merawat mertua dan orangtua, emosional lelaki menjadi tinggi dan kering. Secara emosional, lelaki ingin dihargai istri dan dimengerti karena telah berusaha memenuhi kebutuhan rumah tangga. lelaki menganggap tidak jantan jika meminta tepukan di punggung sebagai bagian dukungan yang sering diabaikan pasangannya. Padahal, dukungan tersebut merupakan kebutuhan emosional lelaki yang diharapkan dari wanita.

7.  Pasangan Terlalu Manja
Harus mengantar ke salon atau mal, jemput di kantor, sering mengeluh kepanasan, merupakan kemanjaan perempuan yang kalau terlalu sering didengar mereka, bisa menjadi alasan bagi dia untuk kabur ke perempuan lain yang lebih mandiri.


SUMATERA EKSPRES L.P.6