7 Anak Yang Direkrut Perusahaan Besar
1. Ahmed Mohammed Jadi Rebutan Perusahaan Teknologi
Heboh Bocah Muslim Amerika Ahmed Mohamed Di Tangkap Polisi ia dikira Membuat BOM. Bocah Ini Di Tangkap dan di perikas Polisi Karena Dikira membuat BOM, Padahal dia Hanya Membuat Jam Tangan.
Ahmed Mohamed menjadi perbincangan di dunia maya dalam beberapa jam terakhir. Kesalahan fatal pihak kepolisian yang menangkapnya membuat bocah muslim itu mendapatkan simpati dari banyak orang. Bocah berusia 14 tahun itu ditangkap hanya karena membawa jam rakitannya sendiri ke sekolahnya di Irving, Texas.
Pihak sekolah mengadukan hal ini ke polisi dan langsung menangkap Ahmed yang dianggap teroris dan akan meledakkan sekolah dengan bom waktu. Ternyata, itu hanya jam belaka. Sontak kejadian ini memunculkan pendapat bahwa fobia terhadap Islam semakin tinggi di Amerika Serikat, sampai-sampai seorang anak kecil pun disangka teroris. Inilah yang kemudian memunculkan simpati banyak orang, termasuk pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, dan pihak NASA.
Dilansir melalui The Verge, Kamis 17 September 2015, Zuck memposting status dalam akun media sosialnya yang berisikan kebanggaannya terhadap Ahmed. Ia pun menganggap Ahmed sebagai generasi masa depan. "Memiliki keahlian dan ambisi untuk membuat sesuatu adalah hal yang sangat keren dan harus diberikan tepuk tangan, bukan penangkapan. Masa depan milik orang-orang seperti Ahmed," tulis Zuck dalam akun personalnya di jejaring berisikan satu miliar orang lebih itu.
Dilanjutkan Zuck, "Ahmed, jika kamu ingin berkunjung ke Facebook kapan saja, saya sangat senang bertemu dengan kamu". Tidak hanya Zuck yang mengirimkan undangan untuk Ahmed, tapi juga beberapa petinggi dan tokoh ternama lainnya. Obama melalui akun Twitternya mengundang Ahmed ke Gedung Putih. Hillary Clinton pun menunjukkan dukungannya untuk Ahmed.
Badan luar angkasa Amerika, NASA, juga bermaksud mengundang Ahmed ke lab Jet Propulsion milik mereka. Simpati NASA semakin kuat saat melihat gambar Ahmed ditangkap dalam keadaan mengenakan kaos NASA. Dalam cerita yang beredar di media Amerika, Ahmed mendapatkan penangguhan penahanan selama tiga hari, seiring dengan dilakukannya investigasi dari kepolisian. Bahkan, Ahmed sempat diinterogasi oleh polisi dalam keadaan tangan diborgol, tanpa didampingi orangtua, hanya karena jam yang dirakitnya diduga sebuah bom.
Namun, media Dallas Morning melaporkan jika Ahmed tidak akan dikenakan hukuman apapun. "Hanya karena namanya adalah Mohammed, dan karena kejadian 11 September, saya rasa anak saya mendapatkan perlakuan yang salah," ujar ayah Ahmed.
2. Jeffrey Petters Jadi Pegawai IT Termuda di Dunia
Meski masih duduk di bangku TK, namun Jeffrey Peters (6) sudah mendapat banyak tawaran pekerjaan yang serius. Saat anak-anak lain seusianya sibuk bermain-main, Jeffrey Peters malah asyik menjadi tenaga bantu data entry di sebuah perusahaan. Yah, Jeffrey tidak sedang bermain peran. Jeffrey memang staf IT sungguhan yang dibayar profesional oleh suatu perusahaan data entry. Adalah sang mama yang menemukan bakat anak lelakinya di dunia data entry.
Sejak usia dini, Jeffrey memang lebih suka bermain-main dengan komputernya sambil mengamati pekerjaan ibunya. Sang ibu yang berinisiatif untuk memberikan Jeffrey tugas kecil. Tak disangka Jeffrey justru kegirangan dan bisa mengerjakan tugasnya dengan baik layaknya staf profesional.
Alhasil, Jeffrey pun mendapatkan pekerjaan part time pertamanya. Bahkan kini Jeffrey kebanjiran tawaran pekerjaan.
3. Ben Pasternak di Rekrut Perusahaan Google, Facebook dan Yahoo
Ben Pasternak pekan ini jadi perbincangan media seluruh dunia. Sosok bocah 15 tahun asal Australia ini jadi rebutan dua raksasa teknologi Facebook dan Google. Ia adalah pengembanggame laris Imposibble Rush di iOS.
Dilepas pada Oktober tahun lalu, Imposibble Rush telah diunduh 500 ribu kali pasca enam pekan “tertanam” di toko aplikasi Apple. Jumlah unduhan yang dicetak melampaui rekor Vine, Google, dan Twitter. Ben Pasternak tidak sendiri dalam berkarya. Ia dibantu remaja lain asal Chicago, Amerika Serikat, Austin Valleskey.
Aplikasi ini meski belum rampung namun sudah menarik perhatian investor potensial. Salah satu tujuan hidupnya, ia ingin menciptakan aplikasi yang mampu mempermudah kehidupan orang.
Keduanya tidak menduga jika game yang dibesut bakal mendulang sukses. Bahkan, Ben Pasternak hingga diundang ke AS untuk bertemu raksasa teknologi di “Lembah Sillicon.” Ia bersama keluarganya diundang untuk menghadiri gelaran “Hack Generation Y” yang dihelat oleh Google dan MIT.
4. Marco Calasan Usia 9 Tahun Yang Bekerja di Perushaan Microsoft
Seorang bocah Marco Calasan yang berusia 9 tahun asal Makedonia disebut-sebut sebagai anak jenius setelah ia menjadi teknisi termuda sistem Microsoft di dunia, mengantongi empat sertifikat dari Microsoft, dan menulis sebuah buku tentang Windows 7 setebal 312 halaman. Marco yang dikenali dengan rambut panjang ikalnya dan bertindik adalah seorang anak jenius di bidang komputer. Marco mengatakan, ia biasanya menghabiskan waktu selama empat jam dalam sehari duduk di depan komputer namun kadang-kadang hingga 10 jam lebih. Tak hanya itu, Marco juga mengajar di lab komputer miliknya sendiri di mana para siswanya adalah anak-anak usia 8 hingga 11 tahun. Laboratorium itu memiliki 15 komputer yang disiapkan oleh Kementerian Pendidikan.
Ia mampu bercakap dalam tiga bahasa dan sedang mempelajari bahasa yang keempat. Ia juga membangun sebuah jaringan yang mampu melakukan streaming video dengan kualitas terbaik di Makedonia di mana pemerintah setempat tidak mampu melakukannya. Otak Marco memang luar biasa. Menurut Profesor Elena Achkovska-Leshkovska dari Professor Elena Achkovska-Leshkovska, ia sempat mengetes kemampuan Marco saat ia berusia 7 tahun. Ia menemukan kemampuan otaknya berada di atas usia 12 tahun. Hal menarik lainnya, ia memiliki emosi dan bersosialisasi yang luar biasa pula. Suatu hal yang biasanya tidak dimiliki anak-anak yang memilik bakat-bakat tertentu. Untuk mengenal marko lebih dekat anda bisa berkunjung ke website miliknya www.markocalasan.com
5. Ayan Qureshi, Teknisi Microsoft Berlisensi Termuda
Ternyata menjadi seorang teknisi jaringan tidak hanya dikuasai oleh orang dewasa saja. Melainkan, seorang bocah berusia enam tahun yang berasal dari Inggris ini sangat mahir dalam membangun jaringan komputer. Bahkan, saat usia Ayan masih lima tahun, ia sudah berhasil menjadi teknisi Microsoft berlisensi termuda, setelah ia lulus tes teknisi yang diselenggarakan oleh Microsoft.
Meskipun demikian, saat Ayan bersama ayahnya datang untuk mengikuti tes Microsoft, para panitia penyelenggara sempat khawatir bahwa dia terlalu muda untuk menjadi kandidat. Namun, ayahnya meyakinkan, meskipun Ayan masih cukup muda, Ayan pasti bisa dan baik-baik saja. Ternyata benar, Ayan dapat menjalani tes tersebut dengan baik dan ia pun meraih lisensi dari Microsoft. Perlu diketahui, Microsoft merupakan perusahaan internet terbesar di dunia. Dalam memilih karyawan, pihak Microsoft sangat selektif dan tidak sembarangan orang yang bisa menjadi karyawan di Microsoft.
Melansir dari BBC, Ayan menuturkan tes cukup sulit tetapi ia dapat menghadapinya dengan perasaan senang. "Tantangan terbesar adalah saat menjelaskan bahasa ujian ke bocah yang masih berumur lima tahun, tetapi dia tampak bisa mengikutinya dan memiliki ingatan yang baik," ujar Asim, Ayah Ayan seperti yang dilaporkan oleh BBC.
Di usia yang ke-6 ini, Ayan juga memiliki cita-cita untuk mendirikan pusat jaringan teknologi di Inggris suatu saat nanti. Untuk saat ini, Asim membebaskan kepada Ayan untuk membangun jaringan lokal sendiri di rumahnya. Sementara itu, Asim telah mengenalkan komputer kepada Ayan sejak umurnya masih tiga tahun. Asim membiarkan Ayan untuk bermain dengan komputer lamanya itu, sehingga Ayan dapat mengenali macam-macam perangkat keras komputer dan paham dengan sendirinya.
Ayan merupakan anak yang cerdas, setiap kali Asim memberikan pelajaran mengenai komputer, esok harinya ia bisa mengingat semua yang Asim katakan. Meskipun banyak orang yang menilai bahwa terlalu sering memberikan waktu bermain komputer untuk anak kecil akan berdampak buruk, tetapi dalam kasus ini Ayan sudah bisa mengambil peluang. Saat di rumah, biasanya Ayan menghabiskan waktu selama dua jam untuk belajar sistem operasi dan bagaimana cara menginstalasi sejumlah program yang dibutuhkan. Ia tampak mahir mengoperasikan komputer dan sepertinya tidak ada masalah yang berarti bagi Ayan.
6. Evan Bocah Ini Hasilkan Rp15,5 Miliar Dengan Cara Bermain
Baru berusia delapan tahun, bocah laki-laki bernama Evan ini telah mampu menghasilkan uang berjumlah US$1,3 juta atau sekitar Rp15,5 miliar. Uang dalam jumlah besar tersebut didapatkan Evan dari hasil bermain dengan mainannya.
Diberitakan Business Insider, Evan dibayar oleh perusahaan mainan untuk mengulas mainan terbaru mereka lalu menggunggahnya ke situs Youtube. Ayah Evan, Jared mengatakan, semua berawal dari proyek iseng-iseng yang dibuatnya bersama Evan. Keduanya membuat video stop-motion Angry Birds yang diunggah Youtube dengan nama kanal EvanTubeHD.
Tak disangka, video yang diunggahnya menjadi viral dan ditonton lebih dari 10 juta kali. Melihat peluang bisnis, Jared kemudian mengembangkan kanal EvanTubeHD sebagai bisnis profesional. Dia segera menunjuk istrinya sebagai tim penjualan dan melakukan banyak penawaran terhadap produsen-produsen mainan untuk dipromosikan di kanalnya.
Seperti yang telah diketahui, Youtube memiliki kebijakan untuk menjalin kerja sama dengan pengunggah jika video yang diunggahnya dapat disaksikan jutaan orang. Bentuk kerja sama tersebut berupa pembagian keuntungan dari iklan yang dimasukan ke video pengguna Youtube.
Jadi tak heran jika Evan dibayar anak perusahaan Google itu sebesar Rp15,5 miliar dalam setahun. Evan mendapat bayaran karena sepuluh video yang diunggahnya telah disaksikan lebih dari 443 juta kali. "Sebagai orang tua, semua hasil dari proyek ini tidak akan kami gunakan sepeser pun dan hanya akan kami investasikan untuk keperluan Evan di masa depan," terang Jared. Penasaran dengan Evan berikut ini Videonya.
7. Nick D'Aloisio Programmer Muda Milik Yahoo
Nick adalah salah satu programer muda terkenal di dunia. Kini dia menjadi miliuner sekaligus pekerja termuda di Yahoo.
Kekayaan Nick dimulai saat Yahoo memutuskan membeli programnya Summly tahun lalu. Menurut sumber yang diperoleh All Things D, Yahoo berani mengeluarkan dana sebesar USD 30 juta atau sekitar Rp 290 miliar lebih hanya untuk satu aplikasi untuk iPhone yang dinamakan Summly tersebut.
Sayangnya, D'Aloisio tidak akan lama bekerja di Yahoo! karena dia memutuskan hanya akan berada di perusahaan tersebut selama 18 bulan saja. Nama Nick D'Aloisio menjadi terkenal ketika berumur 15 tahun, dia berhasil ciptakan aplikasi untuk perangkat berbasis iOS bernama Trimit.
Aplikasi ini berfungsi untuk menyimpulkan isi suatu website agar dapat ditampilkan di platform lain seperti Twitter, Facebook dan Tumblr mirip cara kerja situs pemendek kalimat seperti Bit.ly dan lainnya.
Demikianlah 7 bocah atau anak jenius yang direkrut oleh perusahaan besar, semoga jadi inspirasi bagi anak-anak, khususnya Anak Indonesia.
Source:
http://indohub.com/2015/09/14/inilah-staf-it-termuda-di-dunia/#
http://www.fandinistic.com/2014/11/ayan-qureshi-teknisi-microsoft.html
http://youtube.com