Bahaya Meniup Makanan Panas, Ini Penjelasan Faktanya!
Hallo
Sobat pengunjung setia Blog Ruang Informasi (BRI), berikut ini admin akan share
artikel yang berhubungan seputar Kesehatan tentang Pernyataan mengenai bahaya meniup makanan atau
minuman panas. Meniup
makanan atau minuman ketika masih panas agar dapat segera dimakan adalah
sesuatu yang sangat umum dilakukan oleh masyarakat. Alasan lain agar gigi tidak
mudah rusak karena makanan panas. Orang tua kita atau orang disekitar kita juga
sering menganjurkan hal ini bukan?
Pernyataan mengenai bahaya
meniup makanan panas sudah mulai banyak dibahas setelah banyak yang tahu ada
hadist nabi yang melarang untuk meniup makanan ataupun minuman panas yang ada
dalam wadah. Nah, supaya kita semakin jelas dan semakin bisa menghubungkan apa
fakta ilmiah dibalik hadist nabi tersebut Blog ruang informasi akan membahasnya
hingga tuntas.
Sebuah
hadist riwayat Tirmidzi yang dibenarkan oleh Al-albani mengatakan bahwa Nabi
Muhammad SAW melarang untuk bernafas diatas wadah air atau meniupnya. Semakin
berkembanganya teknologi sains akhirnya sedikit demi sedikit mulai terkuak
mengapa nabi melarang umatnya untuk meniup makanan panas, berikut 3 penjelasan faktanya.
Asam
Karbonat
Penyebab
larangan meniup makanan yang pertama ini sangat berhubungan erat dengan sebuah
zat kimia yang disebut asam karbonat. Asam karbonat atau H2C03 adalah senyawa
kimia yang sebenarnya sudah ada didalam tubuh kita dimana berfungsi untuk
mengatur kadar keasaman darah. Semakin tinggi kandungan asam karbonat dalam
darah maka akan semakin asam darah. Pada normalnya darah memiliki batasan kadar
keasaman atau Ph yakni 7,35 sampai 7,45. Jika kadar keasaman ini lebih tinggi
dari ph normal maka tubuh dapat berada dalam kondisi asidosis. Kondisi asidosis
sendiri cukup berbahaya bagi tubuh yang dapat menyebabkan gangguan jantungan
ditandai dengan napas menjadi lebih cepat, sesak, pusing karena tubuh berusaha
menyeimbangkan kadar ph darah. Nah, lalu apa hubungannya dengan meniup makanan
panas? Penjelasannya adalah apabila seseorang bernafas atau meniupkan nafasnya
maka dia akan mengeluarkan senyawa kimia C02 atau karbondioksida.
Karbondioksida ini pada dasarnya tidak boleh bersentuhan dengan air, karena
jika bersentuhan dengan air yang memiliki susunan kimia H20 akan membentuk
senyawa asam karbonat yang berbahaya bagi tubuh. Meskipun banyak yang
mengatakan bahwa asam karbonat yang dihasilkan dari hasil tiupan terhadap
makanan dan minuman memiliki pengaruh yang sangat kecil pada kesehatan tubuh,
bukankah lebih baik kalau kita berusaha menghindarinya? Mencegah tentu lebih
baik dari pada mengobati bukan?
H.
Pylori
Bakteri H.
Pylori juga memegang peranan penting pada pernyataan bahayanya meniup makanan
atau minuman yang masih panas. Bakteri H. Pylori adalah bakteri yang menyebabkan
gangguan lambung mulai dari luka kecil hingga membesar menjadi tukak lambung.
Yang mengerikan lagi, bakteri ini dapat dengan mudah menyebar melalui
pernafasan. Tentu gangguan lambung adalah penyakit yang sosialis, siapapun bisa
terjangkit. Akan sangat bahaya sekali jika seseorang yang memiliki gangguan
lambung atau secara tak sadar memiliki gangguan lambung meniup makanan atau
minuman yang akan disajikan pada tamu atau pada anaknya. Bakteri itu nantinya
akan berpindah dan mengontaminasi makanan atau minuman tersebut dan akhirnya
masuk pada tubuh orang lain.
Mikroorganisme
Pernafasan
adalah salah satu jalan keluar bagi mikroorganisme, virus dan bakteri untuk
menyebar dan menularkan pada manusia lainnya. Tak hanya asam karbonat dan
bakter H. Pylori saja yang bisa menular dan menyebar dengan tiupan, tetapi
jenis bakteri dan virus lainnya juga bisa menyebar. Sebut saja virus TBC, virus
berbahaya yang terkadang tak disadari oleh seseorang yang mengidapnya yang akan
dengan mudah menular melalaui droplet dan pernafasan yang intens. Sedangkan
makanan atau minuman adalah sesuatu yang jelas akan masuk kedalam tubuh kita,
diserap apa saja yang terkandung didalamnya termasuk nutrisi dan bakteri yang
terkandung didalamnya.
Kotoran
Kotoran
disini diartikan kotoran yang berada di mulut. Mulut adalah tempat kita
menghaluskan semua makanan yang juga dicampur dengan berbagai enzim untuk
membantu menghancurkan makanan. Makanan yang hancur tak seluruhnya akan masuk
kedalam lambung, pastinya ada sisa makanan yang terselip disela-sela gigi atau
menempel di dinding-dinding mulut. Tentunya hal itu berhubungan dengan adab
menyajikan makanan pada tamu atau orang lain yang sangat tidak sopan jika kita
meniupnya. Belum lagi bakteri yang dengan mudah berpindah dari mulut kita kedalam
makanan hanya karena tiupan kita.
Dari
penjelasan diatas tentunya sudah jelas mengapa meniup makanan atau minuman yang
panas sangat tidak dianjurkan. Yang cukup dikhawatirkan adalah jika makanan
atau minuman yang ditiup itu diperuntukan bukan untuk orang dewasa yang
notabene sudah memiliki kekebalan tubuh maksimal. Melainkan diberikan kepada
bayi atau balita yang dimaksudkan karena si bayi tidak bisa meniup makanannya
sendiri. Bayi dan balita masih berada dalam usia yang rentan terkena penyakit.
Sedikit saja ada kontaminasi asam karbonat atau bakteri lain pasti langsung
direspon tubuh dengan gejala-gejala tak normal seperti diare, demam, muntah
atau yang lain sebagainya.
Lepas dari
itu semua memang sebenarnya manusia hidup dikodratkan untuk sabar dan menikmati
kenikmatan yang ada bukan dengan terburu-buru. Dengan begitu kita akan lebih
bisa menryukuri kenikmatan yang diberikan Tuhan kepada kita.
Source:
http://www.kumpulanmisteri.com/2015/02/jangan-tiup-makanan-panas-ini.html
http://ridwanaz.com/kesehatan/bahaya-meniup-makanan-minuman-panas-sunah-rosul/